Mengenal Penyu Hijau dan Sederet Fakta Uniknya

5 Maret 2024, 13:12 WIB
Mengenal Penyu Hijau dan Sederet Fakta Uniknya /

Malanghits.com - Penyu hijau (Chelonia mydas) adalah penyu laut besar yang termasuk dalam keluarga Cheloniidae. Hewan ini adalah satu-satunya spesies dalam golongan Chelonia.

Penyu hijau memiliki tempurung punggung (karapas) yang terdiri dari sisik-sisik yang tidak saling tumpang tindih.

Warna karapas pada bagian dorsal tukik penyu hijau berwarna hitam, pada saat remaja warnanya menjadi coklat dengan radiating streak (bercak kekuningan yang menyebar) dan warnanya menjadi sangat bervariasi ketika sudah dewasa.

Baca Juga: Mengenal Jalak Bali, Fauna Endemik Ikonik Pulau Dewata yang Terancam Punah

Morfologi diagnostik yang membedakan penyu hijau dengan penyu jenis lainnya adalah terdapatnya sepasang sisik prefrontal dan empat buah sisik postorbital pada area kepalanya 

Penyu hijau memiliki panjang lebih dari 0,9 m sampai 1,5 m dengan berat mencapai 391,95 kg dan memiliki cakar yang tajam pada kaki depannya.

Tidak seperti kebanyakan penyu yang lain, penyu hijau dewasa adalah herbivora (pemakan tumbuhan), yang memakan alga, lamun dan rumput laut.

Baca Juga: Enggang gading, Burung Endemik Asli Indonesia Penghuni Hutan Tropis yang Lebat

Penyu hijau remaja dan tukiknya adalah omnivora (pemakan segala) dan biasanya ditemukan sedang memakan hewan tidak bertulang belakang seperti kepiting, ubur-ubur dan spons.

Penyu hijau mencapai kematangan seksual pada usia antara 20 hingga 50 tahun.

Mereka melakukan migrasi dengan jarak yang sangat jauh dari ruaya pakan hingga ke habitat peneluran, yang juga merupakan tempat kelahiran mereka.

Baca Juga: Mengenal Bowerbird, Burung Unik Asli Papua yang Romantis

Penyu hijau jantan dapat kawin setiap tahun, namun penyu hijau betina hanya dapat kawin dalam setiap dua tahun hingga empat tahun sekali.

Fakta Unik Penyu Hijau

Ada beberapa fakta unik tentang penyu hijau, seperti berikut:

1. Nama Penyu Hijau Bukan Diambil dari Warna Cangkangnya!

Disebut penyu hijau, karena sebagian kulitnya berwarna hijau dan disebabkan adanya lapisan lemak berwarna hijau di bawah tempurungnya.

2. Bertelur di Tempat Kelahiran

Usia kematangan seksual bagi penyu jenis ini adalah usia 20 tahun. Saat mencapai fase ini, mereka akan kembali ke pantai tempat mereka lahir.

Penyebabnya adalah penyu berenang menggunakan medan magnet bumi sebagai panduan, sehingga mereka bisa kembali ke tempat kelahirannya.

Alasan penyu bisa mendeteksi medan magnet bumi sendiri masih dalam penelitian lebih lanjut oleh para ahli.

3. Mampu Menahan Napas dengan Sangat Lama

Tidak seperti ikan yang punya insang, pada dasarnya penyu adalah reptil, sehingga ia tak bisa bernapas dalam air.

Namun, penyu bisa menahan napasnya sampai berjam-jam. Bahkan, ia juga bisa tidur di dalam laut dalam waktu 4 hingga 7 jam.

4. Satu-satunya Penyu Herbivora

Meskipun ia merupakan seekor reptil, faktanya penyu hijau adalah hewan herbivora. Bahkan, ia adalah satu-satunya penyu herbivora.

Saat dewasa, makanan penyu hijau adalah lamun dan alga laut. Hanya saja saat fase tukik, mereka disebut omnivora karena mengonsumsi kepiting, spons, dan ubur-ubur untuk mempercepat pertumbuhan.

5. Bayi Telur Penyu Tidak Punya Jenis Kelamin

Fakta unik lainnya tentang penyu yang harus Kawan ketahui adalah bayi di dalam telur mereka tidak punya jenis kelamin.

Jenis kelamin bayi ini ditentukan oleh perbedaan temperatur sarang tempatnya bertelur.

Jika temperaturnya dingin, maka bayi yang dihasilkan adalah bayi jantan. Jika temperaturnya hangat, maka akan menghasilkan bayi betina.***

 

 

Editor: Allegra

Tags

Terkini

Terpopuler